Gerakan lemah gemulai dari seorang wanita mempunyai makna terpendam
didalamnya. Srikandi yang dilambangkan sebagai wanita cantik dalam
pewayangan juga merupakan sosok prajurit yang disegani baik lawan maupun kawan. Kepiawaiannya memainkan berbagai senjata, baik panah maupun keris
tidak diragukan lagi. Sehingga dirinya pantas menyandang gelar seorang
ksatria wanita. Dirinya tidak gentar menghadapi berbagai pertempuan
salah satunya dengan Mustakaweni yang merupakan perwujudan dari nafsu
angkara murka. Tari itu diambil dari epos Mahabharata. Tari ini ditarikan secara berpasangan. Karena tarian tersebut bercerita
tentang perangnya Srikandi dan Mustakaweni dalam memperebutkan Jamus
Kalimasada. Srikandi adalah tokoh wanita dari keluarga Pandawa yang
pernah menjadi senopati pada waktu perang Bharatayuda. Dia adalah salah
satu istri dari Janaka (Arjuna). Dia memiliki karakter lanyap (atau
tegas) tapi unsur kemayu (genit). Mustakaweni juga memiliki karakter
yang hampir sama dengan Srikandi. Karena kesaktiannya, Mustokoweni bisa
berubah jadi apa saja. Termasuk ketika dia mencuri Jamus Kalimasada
dari Drupadi. Dia berubah jadi Gathotkaca. Begitu ketahuan oleh Srikandi
(yang saat itu diberi mandat untuk menjaga Jamus Kalimasada) langsung
mengejar Mustokoweni. Dan terjadilah perang diantara keduanya.
Mustokoweni adalah anak dari Prabu Newatakawaca yang mati dibunuh oleh
Janaka. Karena dendam, Mustokoweni kemudian mencuri Jamus Kalimasada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar